Konsumsi sandwich awalnya hanya sebagai menu sarapan, selingan makan siang, atau bagi orang yang telat makan. Seiring dengan bertambahnya kesibukan, banyak orang yang menjadikan sandwich sebagai makanan utama karena sifatnya yang praktis, mudah dibawa dan disimpan, bahkan ada perusahaan di Amerika yang memiliki ide radikal untuk menjual sandwich kalengan. Menurut survei smartbread.com, hampir 50% sandwich dimakan pada saat makan siang, 28% pada saat makan malam dan 20% untuk dibawa ke luar rumah. Rata-rata orang Amerika mengkonsumsi 193 sandwich per tahun, atau 4 sandwich per minggu dengan daging ham sebagai isian favorit.
Sejarah Sandwich
Sejak awal penciptaannya, roti telah dimakan dengan makanan lain. Sejarah mencatat orang bijak Yahudi kuno, Hillel, yang menyuruh untuk membungkus daging domba di antara 2 potong roti selama perayaan Paskah. Konsep sandwich diperbarui di abad pertengahan, yaitu lempengan tebal kasar dan biasanya roti basi, yang disebut “trenchers”, yang digunakan sebagai piring. Karena sudah basi, trencher tidak dimakan, biasanya diberikan kepada pengemis atau anjing. Trencher inilah cikal bakal open sandwich.
Sejak awal penciptaannya, roti telah dimakan dengan makanan lain. Sejarah mencatat orang bijak Yahudi kuno, Hillel, yang menyuruh untuk membungkus daging domba di antara 2 potong roti selama perayaan Paskah. Konsep sandwich diperbarui di abad pertengahan, yaitu lempengan tebal kasar dan biasanya roti basi, yang disebut “trenchers”, yang digunakan sebagai piring. Karena sudah basi, trencher tidak dimakan, biasanya diberikan kepada pengemis atau anjing. Trencher inilah cikal bakal open sandwich.
Nama “sandwich” sendiri baru ditemukan pada abad ke – 18 secara tidak sengaja oleh bangsawan Inggris, John Montagu, seorang Earl of Sandwich IV. Montagu sangat suka bermain kartu sehingga tidak memiliki waktu untuk makan. Ia menyuruh pelayannya untuk membawakan daging sapi yang disajikan di antara 2 potong roti, sehingga ia bisa makan sambil tetap bermain kartu. Pesanan ini diikuti oleh teman-temannnya, mereka memesan, “Yang sama seperti Sandwich”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar